Al ananda. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Maknai Setiap Perjalananmu


Mendaki
Ketika mulai mendaki banyak cobaan yang akan ditemui oleh seorang pendaki seperti rasa capek, dingin, mengantuk, serta rasa ingin menyerah yang jika diikuti akan meninggalkan sesal yang mendalam tapi disinilah proses penempaan itu.
Seorang pendaki gunung yang menempa dirinya dengan kehidupan alam bebas yang buas namun bisa sangat bersahabat jika kita benar - benar mencintainya. Dalam proses ini pendaki belajar bagaimana bertahan hidup dengan perlengkapan seadanya serta bagaimana cara membangun kerja sama team yang solid jika pendakian dilakukan oleh lebih dari satu orang.
Ego harus dibuang jauh – jauh karena sama sekali tidak akan membantu proses pendakian, bahkan malah memperkeruh keadaan. Para pendaki juga belajar untuk saling berbagi, berbagi tenda yang sempit, berbagi makanan yang seadanya serta saling tolong menolong jika salah satu sedang mendapat kesusahan. Namun sesulit apa pun yang mereka dapatkan perjalan itu tetap terasa nikmat dan akan sangat indah jika dikenang dan mulut - mulut para pendaki yang mengatup menahan dingin akan berguman “Terima Kasih Tuhan Atas Nikmat-Mu.
Puncak adalah tujuan seorang pendaki gunung, ketika mereka menapaki puncak tersebut akan didapati pemandangan yang begitu luar biasa. Lukisan alam dari seorang pelukis ternama pun tak dapat menyamai keindahan lukisan Sang Maha Agung yang nyata ini. Panorama yang akan menimbulakan rindu di setiap hati yang melihatnya. Awan dapat terlihat dengan menundukan kepala ketika kita berada di puncak. Mulut pun tak hentinya mengucapkan kekaguman akan keindahan alam ciptaan Tuhan Sang Pemilik Kehidupan.
Banyak orang bilang mendaki gunung adalah pekerjaan bodoh serta gila, buat capek, kotor, orang yang sering naik gunung adalah amor fati, mencintai kematian dan berbagai macam sebutan untuk seorang pendaki dari orang - orang awam yang sebenarnya belum benar - benar mengetahui hakekat dari mendaki gunung. Toh, para pendaki gunung tetap berjalan dengan tekad dan semangat yang kuat sambil menggendong carier dengan bangganya dan berkata “Gunung Aku Datang”. 
Pernahkah orang berpikir bahwa untuk mencapai puncak suatu gunung memerlukan suatu proses yang panjang dan melelahkan namun dibalik setiap proses yang dilalui tersimpan hikmah perjalanan hidup manusia dan bagaimana seseorang menghargai kehidupan. 
Disinilah seorang pendaki akan berproses dan proses inilah yang tidak dipahami dan di alami oleh orang awam lainnya. Mungkin saja jika setiap orang memahami dan meresapi proses ini maka akan ramai yang akan mendaki gunung serta berpetualang di alam bebas.
Buatku Mendaki adalah Simulasi kehidupan yang Sebenarnya !!


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: