Saat
itu musim liburan, dimana aku di ajak ayahku (alm.sujarwo) menikmati liburan ke
kampung halamannya yang berletak dijawa timur tepatnya “ Nganjuk “. Liburan
yang sangat menyenangkan pada saat itu, mungkin karena aku masih kecil saat itu
menkmati liburan disuasana pedesaan, pemandangan yang belum kulihat sebelumnya
karena aku berdomisili dijakarta, sungguh indah hamparan tumbuhan padi dengan
panorama pegunungan disekitarnya.
Keesokan
harinya aku pun diajak ayahku berlibur kekawasan pegunungan BROMO jawa timur
sungguh diluar dugaanku pemandangan yang indah sangatlah indah, hamparan pasir,
dan juga kulihat asap yang mengebul dari gunung Bromo,, sungguh indah
pemandangan saat itu, mencoba untuk turun dan berjalan mendekati gunung bromo
melewati hamparan pasir yang luas sekali, udara yang sangat dingin dan masih
berkabut ,,,,
Tak
puas rasanya bila tak mencoba mendaki dan melihat kawah gunung Bromo dari dekat
ayahku pun mengajakku mendaki keatas gunung bromo, tidak hanya aku dan ayahku ,
tetapi banyak wisatawan lainnya baik lokal maupun turis internasional, setelah
melewati susunan anak tangga yang begitu banyak dan melelahkan aku dan ayahku
sampai diatas gunung bromo.
Dengan
jelas dan mencengangkan melihat mulut kawah gunung bromo dari dekat, tapi
disana aku juga melihat beberapa orang penduduk setempat baik orang dewasa
maupun anak anak yang turun kebawah ( mulut kawah bromo ) untuk mengambil
sesuatu yang dilemparkan wisatawan lokal mau internasional ( koin ).
Saat
itulah ayahku menunjuk satu arah dimana itu puncak tertinggi P.jawa ( gunung
semeru ) “ itu gunung semeru ,, nda “. Gunung tertinggi dipulau jawa dan masih
aktif.. kata ayahku. Tak begitu mempedulikan apa yang ditunjukkan ayahku saat
itu, aku hanya duduk terdiam menikmati keindahan kawasan gunung Bromo,
sungguhlah indah pemandangan yang disajikan disana, setelah puas menikmati
pemandangan alam dari puncak Gunung Bromo akupun diajak turun oleh
ayahku,,,ayah bilang “ nda ... coba kamu hitung anak tangganya jumlah berapa..?
... aku pun mengikuti saran ayahku,, setibanya dibawah ayahku pun bertanya ,,
berapa jumlanya nda...? belum sempat kujawab ayahku bilang ,,, jumlah hitungan
pasti tak akan pernah sama ... kata ayahku.
Tak
aku hiraukan perkataan beliau,,,aku melihat beberapa ekor kuda yang disewakan
aku berkata pada ayahku ,,, “ yah kuda... ayahku menanggapinya “ mau naiknya
nda ? kata ayahku. Mau yah jawabku.... aku pun bergegas menghampiri kuda yang
minati tanpa pikir panjang aku dibantu pemiliknya untuk menaiki punggung
kuda,,, pertama kali saat itu aku menaiki kuda,,, liburan yang menyenangkan buat seumuranku
saat itu ,,,
Itulah ceritaku saat aku pertama
kali melihat pemandangan alam yang sebenarnya , sebelumnya aku hanya melihat
dari TV, cerita dibuku, bahkan cerita orang tuaku sendiri ,,, terima kasih ayah
,,, atas liburan yang sangat luar biasa ini.
Ehmm.....
Jadi nangis saat menuliskan cerita
ini, teringet sosok ayahku yang telah lama pergi meninggalkanku untuk selamanya,
kan slalu kuingat kenangan bersamamu ayahku.
SAAT TERINGATMU AKU SLALU MENANGIS BERHARAP WAKTUYANG TLAH BERLALU DAPAT KEMABALI
Walau tak terucap aku sangat kehilangan
Sebahagian semangatku ada dalam doamu
Warisan yang kau tinggal petuah sederhana
Aku catat dalam jiwa dan coba kujalankan
Meskipun aku tak dapat menungguimu saat terakhir
Namun aku tak kecewa mendengar engkau berangkat
Dengan senyum dan ikhlas aku yakin kau cukup bawa bekal
Dan aku bangga jadi anakmu
Ayah aku berjanji akan aku kirimkan
Doa yang pernah engkau ajarkan kepadaku
Setiap sujud sembahyang engkau hadir terbayang
Tolong bimbinglah aku meskipun kau dari sana
Sesungguhnya aku menangis sangat lama
Namun aku pendam agar engkau berangkat dengan tenang
Sesungguhnyalah aku merasa belum cukup berbakti
Namun aku yakin engkau telah memaafkanku
Meskipun hanya jasadmu bersemayam di sini
Biarkan aku tafakkur bila rindu kepadamu
Air hujan mengguyur sekujur kebumi
Kami yang ditinggalkan tabah dan tawakkal
Ayah aku mohon maaf atas keluputanku
Yang aku sengaja maupun tak kusengaja
Tolong padangi kami dengan sinarnya surga
Teriring doa selamat jalan buatmu ayah tercinta
AYAH ENGKAU SLALU DALAM HATI KAMI,KAMI SELALU MERINDUKANMUA
Sebahagian semangatku ada dalam doamu
Warisan yang kau tinggal petuah sederhana
Aku catat dalam jiwa dan coba kujalankan
Meskipun aku tak dapat menungguimu saat terakhir
Namun aku tak kecewa mendengar engkau berangkat
Dengan senyum dan ikhlas aku yakin kau cukup bawa bekal
Dan aku bangga jadi anakmu
Ayah aku berjanji akan aku kirimkan
Doa yang pernah engkau ajarkan kepadaku
Setiap sujud sembahyang engkau hadir terbayang
Tolong bimbinglah aku meskipun kau dari sana
Sesungguhnya aku menangis sangat lama
Namun aku pendam agar engkau berangkat dengan tenang
Sesungguhnyalah aku merasa belum cukup berbakti
Namun aku yakin engkau telah memaafkanku
Meskipun hanya jasadmu bersemayam di sini
Biarkan aku tafakkur bila rindu kepadamu
Air hujan mengguyur sekujur kebumi
Kami yang ditinggalkan tabah dan tawakkal
Ayah aku mohon maaf atas keluputanku
Yang aku sengaja maupun tak kusengaja
Tolong padangi kami dengan sinarnya surga
Teriring doa selamat jalan buatmu ayah tercinta
AYAH ENGKAU SLALU DALAM HATI KAMI,KAMI SELALU MERINDUKANMUA
@ Al ananda
0 komentar:
Posting Komentar